tag:blogger.com,1999:blog-77876070661561207672024-03-14T00:07:09.425+07:00Sistem SarafSistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-89159016675843670012010-04-20T08:15:00.001+07:002010-04-30T22:20:41.408+07:00ALZHEIMER<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVG6ACi_DQCs5DvSu4egum747O-DdFCRbk2QxRrJ3dlFWQE1OVD2ZJf3dW3wthgIRtVX2iEVqntfbSSVWQPTcQ-G81pNF3xcO0KRlT0RmFPWocqM8U1scARDE1G8210g62PV1nAFN2mw/s1600/1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462022333486965714" style="margin: 0px auto 10px; display: block; width: 228px; height: 222px; text-align: center;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVG6ACi_DQCs5DvSu4egum747O-DdFCRbk2QxRrJ3dlFWQE1OVD2ZJf3dW3wthgIRtVX2iEVqntfbSSVWQPTcQ-G81pNF3xcO0KRlT0RmFPWocqM8U1scARDE1G8210g62PV1nAFN2mw/s320/1.jpg" border="0" /></a><br /><div></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-40375240515081294782010-04-20T08:13:00.002+07:002010-04-30T22:20:22.421+07:00peta konsep<div align="center"><strong>Berikut adalah peta konsep dari sistem saraf manusia.</strong></div><p><strong><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462021715484895346" style="margin: 0px auto 10px; display: block; width: 320px; height: 250px; text-align: center;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmhuKZJHOaJ8ATvpiLtD6EDuatUJTxRvJ9yNBeZSqiO0hEWnYiUarZmpJJDXvA33B365VTMf5IeyVZExaZpOBZDw8c2Q_V6KTPuGVL29ultPvSch3qd2xmQ8f53UDt19hBWSCNCPs22Q/s320/2.jpg" border="0" /></strong></p>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-54113891029230880602010-04-20T07:53:00.001+07:002010-04-30T22:19:59.764+07:00PENYAKIT PADA OTAK<div align="justify"><strong><span style="font-size:180%;">PENYAKIT PADA OTAK</span></strong><br /><strong><span style="font-size:130%;">1. Meningitis<br /></span></strong>Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.<br />Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.<br /><br /><strong><span style="font-size:130%;">2. Penyakit Creutzfeldt-Jakob</span></strong> </div><div align="justify">Gangguan saraf degeneratif yang amat jarang dan tak tersembuhkan.<br />Penyakit enselopati spongiform menular ini disebabkan oleh prion, sehingga sering disebut sebagai penyakit prion. Orang juga bisa terjangkit Creutzfeldt-Jakob melalui mutasi gen (perlu didefinisikan), yang hanya terjadi dalam 5-10% dari semua kasus.<br />Prion Creutzfeldt-Jakob berbahaya karena meningkatkan pelipatan protein asal ke dalam keadaan sakit, yang menyebabkan meningkatnya prion tak larut pada sel yang terjangkit. Massa protein yang salah lipat ini mengacaukan fungsi sel dan menyebabkan kematiannya. Mutasi pada gen untuk protein prion bisa menyebabkan kesalahan lipat sebagian besar regio alfa-heliks ke lembar beta yang terlipat. Perubahan konformasi ini melumpuhkan kemampuan protein mengalami pencernaan. Sekali prion ditransmisikan, protein cacat itu menyerang otak dan diproduksi di putaran umpan balik yang disokong sendiri, menyebabkan penyebaran eksponensial prion, kematian dalam beberapa bulan, meski beberapa orang diketahui hidup selama-lamanya 2 tahun.<br /><br /><strong><span style="font-size:130%;">3. Xerostomia</span></strong><br />Xerostomia : mulut kering akibat produksi kelenjar ludah yang berkurang.<br />Gangguan produksi kelenjar ludah tersebut dapat diakibatkan oleh gangguan pada pusat ludah, syaraf pembawa rangsang ludah ataupun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah. Gangguan tersebut diatas dapat terjadi oleh karena rasa takut, depresi, tumor otak, obat-obatan tertentu, penyakit kencing manis, penyakit ginjal dan penyakit radang selaput otak.</div><div align="justify"><br /><span style="font-size:130%;"><strong>4. Lumpuh otak</strong><br /></span>Lumpuh otak adalah gangguan kendali terhadap fungsi motorik dikarenakan kerusakan pada otak yang sedang berkembang.<br />Penyebab lumpuh otak sampai saat ini belum diketahui, namun diduga hal ini terjadi karena:<br />Bayi lahir prematur sehingga bagian otak belum berkembang dengan sempurna.<br />Bayi lahir tidak langsung menangis sehingga otak kekurangan oksigen Adanya cacat tulang belakang dan pendarahan di otak </div><div align="justify"><br /><span style="font-size:130%;"><strong>5. Alzheimer</strong><br /></span>Alzheimer atau sebutannya az-zhai-me, merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular.<br />Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.<br />Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (dementia) yang dicirikan dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.<br />Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit ini tidak diketahui. Tetapi, ia bukanlah disebabkan penuaan. Bagaimanapun, ilmuwan berpendapat, ia dikaitkan dengan pembentukan dan perubahan pada sel-sel saraf yang normal menjadi serat.<br /><br /><strong>tingkat alzheimer</strong></div><div align="justify">Lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, tidak tahu membeli barang ke kedai, lupa nomor telepon atau dos obat yang biasa dimakan ialah di antara sebagian gejala ringan.<br />Apabila orang yang sakit lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air dikategorikan sebagai tingkat sederhana.<br />Apabila orang yang sakit sudah tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri, keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat, ia menandakan orang yang sakit berada di tingkat yang serius.<br /><a id="Tanda-tanda_lain" title="Tanda-tanda_lain" name="Tanda-tanda_lain"></a><br /><strong>Tanda-tanda lain<br /></strong>Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Orang yang sakit yang berada di tahap sederhana dan parah akan menunjukkan tingkah laku yang aneh. Di antaranya, seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat ke mana saja walaupun ke WC.<br />Selain itu, orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan menakutkan. Semua ini secara tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat sebab mereka terpaksa menjaga orang yang sakit ‘36 jam’ sehari.<br />Orang yang sakit juga kadangkala akan berjalan ke sana sini tanpa sebab dan pola tidur mereka juga berubah. Orang yang sakit akan lebih banyak tidur pada waktu siang dan terbangun pada waktu malam.<br />Secara umum, orang sakit yang didiagnosis mengidap penyakit ini meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia. Ini disebabkan, pada waktu itu orang yang sakit tidak dapat melakukan sembarang aktivitas lain.<br />Yang menyedihkan, adalah orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.<br />Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti kognitif, aktivitas harian dan tingkah laku.<br /><a id="Orang_yang_berisiko" title="Orang_yang_berisiko" name="Orang_yang_berisiko"></a><br /><strong>Orang yang berisiko</strong><br />pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas<br />Pengidap kencing manis diabetes<br />Kurang berolahraga<br />Tingkat kolesterol yang tinggi<br />Faktor keturunan – mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an. </div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-78584689583374393792010-04-20T07:52:00.002+07:002010-04-30T22:19:24.218+07:00Saraf Otak dan penyakit<div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0); font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Ada 12 pasang saraf yang bergabung dengan otak ke bagian-bagian yang berbeda dari kepala, leher dan dada. Saraf ini dikenal sebagai saraf tengkorak dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi seperti melihat, mendengar, merasakan, mengendalikan kelenjar, mengendalikan otot-otot wajah dll</span><span style="font-size:100%;"><br /><br /></span><span style="font-size:100%;">Setiap fungsi saraf otak dan penyakit mempengaruhi hubungan antara saraf tengkorak dan pusat yang terkait di dalam otak. Beberapa contoh fungsi saraf otak dan penyakit Bell's palsy, glossopharyngeal neuralgia, hemifacial kejang, internuclear opthalmoplegia, conjugate tatapan palsies, gangguan syaraf dan hypoglossal trigeminal neuralgia.</span><span style="font-size:100%;"><br /></span><span style="font-size:100%;">Biasanya ketika datang ke fungsi saraf otak dan penyakit, tingkat keparahan dari gejala penyakit tergantung pada seberapa banyak kerusakan saraf telah dipertahankan. Sebagai contoh, sangat sering saraf mengontrol pergerakan mata rusak. Jadi, jika kerusakan ini menyebabkan masalah dengan gerakan mata ke arah yang sama dan hanya satu mata dapat bergerak ke arah tertentu, orang akan menderita dari penglihatan ganda.</span><span style="font-size:100%;"><br /></span><span style="font-size:100%;">Biasanya mendiagnosis suatu fungsi saraf otak dan penyakit dilakukan dengan bantuan pemeriksaan neurologis dan melakukan tugas-tugas sederhana. Pemeriksaan yang neurologis membantu untuk mengetahui kelainan yang berhubungan dengan otak, saraf dan sumsum tulang belakang. Selain itu, dokter akan mencatat sejarah medis rinci. Jika dokter tersangka fungsi saraf otak dan penyakit, ia dapat memesan diagnostik atau serangkaian prosedur untuk mengkonfirmasikan diagnosis penyakit. Namun, dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan evaluasi psikiatri karena ada tidak mungkin penyebab gangguan atau penyakit untuk mewujudkan itu sendiri. </span></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-67340507543048778442010-04-08T16:06:00.002+07:002010-04-30T22:19:53.205+07:00Sistem saraf tepi<p><span style="font-size:100%;"><b>Sistem saraf tepi</b> adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.</span></p> <p style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik</span></p><p style="text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>pra ganglion pendek, </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>pra ganglion </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > yang </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>panjang </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. </span> </p><div style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.</span></div><p style="font-family: times new roman;" align="justify"> </p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" > <b><i><br /></i></b></span></p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b><i><br /></i></b></span></p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b><i>Tabel Fungsi Saraf Otonom</i></b></span> </p><table border="1" width="100%"> <tbody><tr> <td width="51%" height="28"> <div align="center"><span style="font-size:100%;"><b><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" >Parasimpatik</span></b></span></div> </td> <td width="49%" height="28"> <div align="center"><span style="font-size:100%;"><b><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;" >Simpatik</span></b></span></div> </td> </tr> <tr> <td width="51%"> <ul><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >mengecilkan pupil</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >menstimulasi aliran ludah</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >memperlambat denyut jantung</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >membesarkan bronkus</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >mengerutkan kantung kemih</span></li></ul> </td> <td width="49%"> <ul><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >memperbesar pupil</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >menghambat aliran ludah</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >mempercepat denyut jantung</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >mengecilkan bronkus</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >menghambat sekresi kelenjar pencernaan</span></li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >menghambat kontraksi kandung kemih</span></li></ul> </td> </tr> </tbody></table> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:85%;" ><b><br /> </b> </span><p><br /><span style="text-decoration: underline;"></span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_saraf_otonomik&action=edit&redlink=1" class="new" title="Sistem saraf otonomik (halaman belum tersedia)"></a></p>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-18385909620848731712010-04-08T16:00:00.001+07:002010-04-30T22:14:38.384+07:00Sumsum tulang belakang (medula spinalis)<span style="font-size:180%;"><span class="mw-headline" id="Sumsum_tulang_belakang_.28medula_spinalis.29"><br /></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXE0v4vWo6KkRG-z1bAdAEfvJn2NV6nFsCmw6LupAkpLt8SZjyvg1Mb1uCIfQ7zr4xlEbBtHxxqVs_sYooB6DIb5CeVxXdKdZn6rfWK9dLM3yXdho-L0VXYFvP2QPIOuqQVBAMt-KiGA/s1600/sumsum+tulang+belakang.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 250px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXE0v4vWo6KkRG-z1bAdAEfvJn2NV6nFsCmw6LupAkpLt8SZjyvg1Mb1uCIfQ7zr4xlEbBtHxxqVs_sYooB6DIb5CeVxXdKdZn6rfWK9dLM3yXdho-L0VXYFvP2QPIOuqQVBAMt-KiGA/s320/sumsum+tulang+belakang.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457690126599802674" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><span style="font-family:times new roman;">Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. </span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><span style="font-family:times new roman;">Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (</span><span style="font-family:times new roman;">asosiasi konektor</span><span style="font-family:times new roman;">) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor</span></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL9uls_SQjuyQ1bfmjlCpbvksjpyaId9qRgmJ2bspHKomBvzK3V1xZ7Bl-9J6Bksx-gKKoTU8K0BQPBWHkLvhB97TTeLC8IM1WHP5T1bs2d_QWmCocJQwud415_rXFWcS2YVx17rwy8g/s1600/STB.jpg"><br /></a></div></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-33894650690691728272010-04-08T15:55:00.001+07:002010-04-30T22:14:10.998+07:00Otak<span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><span style="font-family:times new roman;">Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.</span> <span style="font-family:times new roman;"> <br /><br />* Otak besar (serebrum)<br /><br /></span> </span><div style="text-align: justify; color: rgb(204, 51, 204);font-family:times new roman;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> * Otak tengah (mesensefalon)</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> * Otak kecil (serebelum)</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> * Sumsum sambung (medulla oblongata)</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> * Jembatan varol (pons varoli)</span><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.</span></span><br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggayHwQoMz4NE7AJICHqJnIvhDAi2-oouvCyjfwTyE6wI7CXj6oeA8ZqZX-4kh87hc2qQDU4ndDSAP3GySV2RImcCHMznZyCcOdOz2dRf9v8SbgzpDiSzWglysW9yn3nHzZdx-L10vrw/s1600/images.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 221px; height: 229px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggayHwQoMz4NE7AJICHqJnIvhDAi2-oouvCyjfwTyE6wI7CXj6oeA8ZqZX-4kh87hc2qQDU4ndDSAP3GySV2RImcCHMznZyCcOdOz2dRf9v8SbgzpDiSzWglysW9yn3nHzZdx-L10vrw/s320/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457688640541925298" border="0" /></a><br /></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-59865490205928039172010-04-08T15:49:00.001+07:002010-04-30T22:13:42.513+07:00Sistem Saraf Pusat<div style="text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.<br /><br />ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:</span> <ol><li><i><b>Durameter</b></i>; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai <i>endostium</i>, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga <i>epidural</i>.</li><li><i><b>Arachnoidea mater</b></i>; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut <i>liquor cerebrospinalis</i>; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.</li><li><i><b>Piameter</b></i>. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.</li></ol>Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu: <ol><li>badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (<i>substansi grissea</i>)</li><li>serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (<i>substansi alba</i>)</li><li>sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat</li></ol>Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (<i>korteks</i>) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.<br /><br /></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-18306676612511085342010-04-08T15:46:00.000+07:002010-04-08T15:48:34.933+07:00Sistem saraf manusia dibagi menjadi dua, yaitu:<br /><ul><li>Sistem saraf sadar</li></ul><ol><li>Saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)<br /></li><li>Saraf tepi<br /></li></ol><ul><li>Sistem saraf tak sadar</li></ul><ol><li>Simpatetik</li><li>Parasimpatetik<br /></li></ol>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-27699751889515362982010-04-08T15:33:00.001+07:002010-04-30T22:12:40.484+07:00Mekanisme penghantaran impuls<span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Times Roman;font-size:100%;" ><span style="font-size:85%;"><span style="font-size:100%;">Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut:</span><br /><br /></span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" > <b>1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf<br /> </b> </span> <p align="justify" style="font-family:times new roman;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada wak</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >tu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>(depolarisasi) </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya </span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >selubung mielin.</span></p> <p align="justify" style="font-family:times new roman;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > 1/500 </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > sampai 1/1000 detik. </span> </p> <p align="justify" style="font-family:times new roman;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf. </span> </p> <p align="justify" style="font-family:times new roman;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>(threshold) </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.</span></p><p align="justify" style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></p><p style="font-weight: bold;font-family:times new roman;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis</span></p> <p align="justify" style="font-family:times new roman;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>sinapsis. </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>vesikula sinapsis. </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>pra-sinapsis. </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>post-sinapsis. </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > <i>neurotransmitter </i> </span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran <i>post-sinapsis</i>. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran <i>post-sinapsis</i>. </span> </p> <p align="justify" style="font-family:times new roman;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" > Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.</span></p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCOF2VRnVYW-avIPkHt8dwa4YyVb4so_D3YX9Pzg7mKnkEE0hy4uiHtGOLnpeVHlc2DQxfSoBhtbCYzGkskaWREdQaUbjI83ejISxLg2tQOpTlkaO6jy2evyMmWXnjThxw-1iaFXBNOQ/s1600/aa.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCOF2VRnVYW-avIPkHt8dwa4YyVb4so_D3YX9Pzg7mKnkEE0hy4uiHtGOLnpeVHlc2DQxfSoBhtbCYzGkskaWREdQaUbjI83ejISxLg2tQOpTlkaO6jy2evyMmWXnjThxw-1iaFXBNOQ/s320/aa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457682705147514018" border="0" /></a>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-66324843377231938702010-04-08T15:27:00.001+07:002010-04-30T22:11:53.732+07:00<div style="text-align: center;"><span style="text-decoration: underline;">Struktur Saraf</span><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJqCzflIrDfgrCD9pZD-J6aWa15V-zeZO2nTE73dIt_B7e3B8xDLcyg3JJelsKR97hq_aLYMq5D-bHwd5-vXa4rtPgu2U8NHcP8lNMM2rnbY_lFJaC-mDqC9XI7zx60uAIfNKshqcdGw/s1600/2-9a-1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJqCzflIrDfgrCD9pZD-J6aWa15V-zeZO2nTE73dIt_B7e3B8xDLcyg3JJelsKR97hq_aLYMq5D-bHwd5-vXa4rtPgu2U8NHcP8lNMM2rnbY_lFJaC-mDqC9XI7zx60uAIfNKshqcdGw/s320/2-9a-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457681001831803490" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghXYqwqrV6OffjaxTvVceLFXBifmAj8fq-XspKRtWtBMtRzBfRr4XG0qfVrkztiHOZ2ZN2YN6IDaVYiu67DFF1JM_5RWZIAQqORHPxN2zCRaVnRryUH7gPFf7XHTF4E_t0wwt6wZmAvg/s1600/2-9a-1.jpg"><br /></a></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-72685925083966127792010-03-25T12:27:00.002+07:002010-04-30T22:11:28.321+07:00<div style="text-align: left;">Berikut adalah gambar dari<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDcQz8qziiotti7dtx7emd7Cf4jU1Dcl_v_ID8wZjsRmYVEhvoaZvbO5h5AcnAFWljxZVRoNn83V_zeMAje_CSoMi03VkX-pBDB5KzjoFkkLY2vrlB-lll-MtmNfxsQXhKY6xuRsaUg/s1600/sistem+saraf.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 133px; height: 80px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDcQz8qziiotti7dtx7emd7Cf4jU1Dcl_v_ID8wZjsRmYVEhvoaZvbO5h5AcnAFWljxZVRoNn83V_zeMAje_CSoMi03VkX-pBDB5KzjoFkkLY2vrlB-lll-MtmNfxsQXhKY6xuRsaUg/s320/sistem+saraf.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452438906677355154" border="0" /></a> sistem saraf dalam tubuh manusia.<br /></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-79570885853948670552010-03-25T12:19:00.001+07:002010-04-30T22:10:57.028+07:00Neuron dan fungsinya<div style="text-align: justify;"> <span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);font-family:georgia;" > <span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Menurut fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik juga disebut sel saraf indra, karena berfungsi meneruskan rangsang dari peneri-ma (indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang. Neuron motorik (sel saraf penggerak) berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang ke otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron asosiasi atau sel saraf penghubung banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron tersebut berfungsi menghubungkan atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.</span></span></span></span></div>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-30828407572253800822010-03-25T12:17:00.002+07:002010-04-30T22:11:16.057+07:00Struktur Saraf dan fungsinya<p style="color: rgb(102, 51, 255); text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.</span></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan <span style="text-decoration: underline;">energi </span> untuk membawa rangsangan.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada setiap neuron. </span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 255);"> </div><p style="color: rgb(102, 51, 255); text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:130%;"> <span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf terdapat cabang-cabang yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain. Akson terbungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung lemak. Selaput mielin disusun oleh Sel-sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan.</span></span></span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"> </div><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.</span></p>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787607066156120767.post-24520935759269650652010-03-25T12:06:00.002+07:002010-04-30T22:08:52.598+07:00Pendahuluan<span style="font-family:verdana;">Apa itu sistem Regulasi?</span><br /><span style="font-family:verdana;">* cara semua organ dan sistem tubuh untuk bekerja sama secara efisien.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Apa peran sistem saraf dalam tubuh manusia?</span><br /><span style="font-family:verdana;">*Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Apa fungsi sistem saraf?</span><br /><span style="font-family:verdana;">*Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.</span>Sistem Sarafhttp://www.blogger.com/profile/01996454434841607940noreply@blogger.com0